Pj Gubernur Bali Dorong Teknologi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik

Sejumlah elemen masyarakat memungut sampah kiriman di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Aksi Bersih-Bersih untuk Menjaga Keindahan dan Kebersihan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali

KUTA, IN – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, mengungkapkan bahwa Bali membutuhkan teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi listrik guna mengatasi permasalahan timbulan sampah di daerahnya.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya menangani masalah sampah,” kata Mahendra Jaya saat rapat koordinasi penanganan sampah bersama pemerintah pusat di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada hari Sabtu.

Read More

Ia menjelaskan bahwa pemerintah provinsi Bali telah melakukan berbagai upaya dalam menangani sampah, seperti pembangunan tempat pengolahan sampah yang meliputi sistem pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang (TPS3R). Selain itu, ada juga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), pemilahan sampah berbasis sumber, dan penerapan teknologi modern. Meskipun demikian, upaya tersebut belum mampu menyelesaikan masalah sampah sepenuhnya, sementara Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita di Suwung, Denpasar, sudah mengalami kelebihan kapasitas.

Menurut data dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, volume sampah yang masuk ke TPA ini setiap harinya berkisar antara 1.100 hingga 1.200 ton dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Volume sampah yang sudah menumpuk diperkirakan mencapai 35 meter di atas permukaan laut.

Pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) diharapkan dapat menjadi solusi untuk menggantikan metode pengolahan sampah yang saat ini dilakukan dengan cara dipadatkan menggunakan alat berat di TPA Suwung. Namun, Kementerian Lingkungan Hidup mengungkapkan bahwa sistem pengelolaan TPA tersebut masih menggunakan metode pembuangan terbuka atau open dumping yang berpotensi menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah.

“Kami terus meminta dukungan dari pusat. Bali sudah saatnya memiliki teknologi waste to energy,” tambah Mahendra Jaya.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Gubernur Bali mengenai langkah-langkah yang perlu diambil jika TPA Suwung ditutup, termasuk rencana pembangunan fasilitas PSEL yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Pertemuan yang membahas penanganan sampah di Bali ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, serta berbagai instansi terkait lainnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *