NTT, IN – Musibah kebakaran melanda ruang kelas SDK Nggolonio di Desa Nggolonio, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Jumat malam, 14 Desember 2024. Dua ruangan kelas di sekolah tersebut ludes terbakar sekitar pukul 10.30 WITA. Dugaan awal kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik yang berasal dari salah satu ruang kelas, yang kemudian menyebar ke bagian atap dan plafon.
Meskipun api tidak menghanguskan seluruh bangunan, kebakaran ini menyebabkan kerusakan cukup signifikan pada plafon, atap, dan perabotan sekolah. Tim pemadam kebakaran Kabupaten Nagekeo bertindak cepat dan berhasil mengendalikan api dalam waktu sekitar 30 menit setelah tiba di lokasi.
Maximilianus A. Goa Ray, S. Fil., Kepala Bidang Kebakaran Kabupaten Nagekeo, memimpin langsung tim pemadam kebakaran yang dengan sigap menangani musibah tersebut. Dalam wawancaranya, Maximilianus menjelaskan bahwa tugasnya adalah memberikan respons cepat demi menghindari korban jiwa dan kerugian yang lebih besar. “Sebagai Kabid Kebakaran, saya bertanggung jawab untuk bertindak segera,” ujarnya.
Kepedulian dan kecepatan tim pemadam kebakaran mendapat apresiasi dari warga setempat. Stefanus Malung, Kasie Pem Desa Nggolonio, menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Maximilianus dan tim yang segera datang ke lokasi kebakaran setelah laporan diterima. Warga Nggolonio juga turut berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pihak PLN, Polres Nagekeo, Polsek Aesesa, Babin Kantibmas, serta Sat. Pol. PP yang membantu mengatasi kebakaran.
Dalam upaya pemadaman, warga setempat yang berada di sekitar SDK Nggolonio, terutama dari Nanganumba RT 12, Dusun III, Desa Nggolonio, juga berperan dengan peralatan seadanya. “Kami sempat kesulitan karena korsleting listrik, namun berkat bantuan PLN yang cepat memutus aliran listrik, kami bisa melanjutkan upaya pemadaman api,” ungkap Ibrahim Usama, salah seorang warga.
Kebakaran ini menyisakan kerusakan yang cukup besar namun beruntung tidak ada korban jiwa. Tindak cepat dari semua pihak terkait membuktikan pentingnya kolaborasi dalam menangani musibah di tingkat desa maupun kabupaten. (HA)