Palestina Siap Kelola Jalur Gaza Pasca Gencatan Senjata Hamas-Israel

INDONESIANNEWS.ID – Pemerintah Palestina menyatakan kesiapan penuh untuk mengambil alih pemerintahan di Jalur Gaza setelah kesepakatan gencatan senjata tiga tahap antara Hamas dan Israel akan diberlakukan pada Minggu (19/1).

“Pemerintah Palestina telah menyelesaikan semua persiapan yang diperlukan untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas pemerintahan di Jalur Gaza,” demikian pernyataan resmi kepresidenan Palestina yang dipublikasikan melalui platform X pada Sabtu (18/1).

Kesepakatan gencatan senjata yang tercapai pada 15 Januari dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat pemerintahan Palestina di Jalur Gaza, menyatukannya sebagai bagian dari wilayah Palestina bersama Tepi Barat dan Yerusalem.

“Pemerintah Palestina memiliki yurisdiksi legal dan politis atas Jalur Gaza sebagaimana diakui pada kawasan Tepi Barat dan Yerusalem yang masih berada di bawah penjajahan Israel,” lanjut pernyataan tersebut.

Untuk mendukung langkah tersebut, pemerintah telah mempersiapkan personel keamanan dan administrasi untuk mengemban tugas-tugas di Gaza. Upaya ini bertujuan mengakhiri penderitaan warga Gaza dan memulihkan kehidupan pengungsi yang terdampak konflik.

Langkah berikutnya meliputi pemulihan layanan publik yang penting di Gaza, pengelolaan keamanan perbatasan, serta memulai proses rekonstruksi infrastruktur yang rusak akibat agresi Israel.

Selain itu, pemerintah Palestina mengimbau komunitas internasional dan negara-negara donor untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan, guna membantu menjalankan tanggung jawab bagi rakyat Palestina, baik di Jalur Gaza yang porak-poranda maupun di Tepi Barat dan Yerusalem yang masih menghadapi tekanan militer Israel.

Palestina juga menekankan pentingnya solusi politik melalui resolusi PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab. Pemerintah menyerukan digelarnya konferensi perdamaian internasional untuk memperjuangkan pengakuan global atas kedaulatan Palestina, serta mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB.

“Langkah ini bertujuan mewujudkan keamanan regional yang stabil dan mengakhiri penjajahan, demi berdirinya Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, sesuai batas wilayah tahun 1967,” demikian penutup pernyataan tersebut.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *