JAKARTA, Indonesian News – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menargetkan pembangunan tujuh fasilitas pengolahan sampah berkonsep kurangi, pakai kembali, dan daur ulang (TPS 3R) sepanjang tahun 2025. Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa pihaknya berharap seluruh TPS 3R ini dapat selesai dibangun pada akhir tahun.
“Kami harapkan mulai proses lelangnya bisa di Maret dan kalau lancar, pembangunan enam bulan, mudah-mudahan di bulan ke-10 atau akhir tahun ini bisa terbangun semua,” ujar Asep di Jakarta, Jumat (21/3).
Dari tujuh TPS 3R yang direncanakan, tiga akan dibangun di Jakarta Barat, tepatnya di Tanah Sareal (Tambora), Kalideres, dan Duri Kosambi RW 02 (Cengkareng). Sementara itu, empat lainnya akan berada di Jakarta Selatan, yakni di Menteng Atas (Setiabudi), Waduk Brigif (Jagakarsa), Kramat Pela (Kebayoran Baru), dan Kemang Utara 9 (Mampang Prapatan).
Upaya Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sampah
Sejak tahun 2022, Pemprov DKI Jakarta telah membangun 17 TPS 3R yang tersebar di seluruh wilayah ibu kota. Empat fasilitas terbaru yang telah diresmikan antara lain TPS 3R Sunter dan TPS 3R Semper di Jakarta Utara, TPS 3R Bambu Larangan di Jakarta Barat, serta TPS 3R Rawa Terate di Jakarta Timur.
DKI Jakarta menargetkan pembangunan TPS 3R di 44 kecamatan untuk mengurangi volume sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi. Keberadaan TPS 3R diharapkan dapat mengurangi beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang selama ini menjadi lokasi utama pembuangan sampah ibu kota.
TPS 3R berfungsi mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif serupa Refuse Derived Fuel (RDF) Plant. Setiap fasilitas ini mampu mengolah 25 hingga 50 ton sampah per hari.
“Kami upayakan ke depannya semakin banyak TPS 3R yang ada di Jakarta,” tambah Asep.
Saat ini, Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari. Dengan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari rumah, diharapkan volume sampah yang dihasilkan ibu kota dapat berkurang secara signifikan. (red)
