Kapan Monas Dibangun?

Monumen Kebangkitan Nasional, Dibangun pada 1961

Sejarah Pembangunan Monas

Pembangunan Monumen Nasional (Monas) merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Gagasan pembangunan monumen ini pertama kali muncul pada tahun 1954, sebagai simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa.

Setelah melalui proses perencanaan yang matang, pembangunan Monas dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-16. Proyek pembangunan ini dipimpin oleh Presiden Soekarno dan melibatkan ribuan pekerja.

Pembangunan Monas berlangsung selama kurang lebih 14 tahun. Pada tahap awal, dilakukan penggalian tanah dan pembuatan fondasi. Selanjutnya, dibangun tugu utama yang menjulang setinggi 137 meter. Tugu ini dilapisi dengan marmer putih dan dimahkotai dengan lidah api yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton.

Selain tugu utama, Monas juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti museum, taman, dan lapangan upacara. Museum Monas menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, taman dan lapangan upacara menjadi ruamonymen nasionalmonasng publik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pembangunan Monas akhirnya rampung pada tanggal 12 Juli 1975. Peresmian monumen ini dilakukan oleh Presiden Soeharto dan dihadiri oleh para pejabat tinggi negara serta masyarakat luas. Sejak saat itu, Monas menjadi salah satu ikon kebanggaan bangsa Indonesia dan menjadi destinasi wisata yang populer.

Monas tidak hanya berfungsi sebagai simbol perjuangan dan kemerdekaan, tetapi juga sebagai pengingat akan semangat persatuan dan gotong royong bangsa Indonesia. Pembangunan monumen ini merupakan bukti nyata dari kemampuan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Kronologi Pembangunan Monas

Pembangunan Monumen Nasional (Monas) merupakan proyek ambisius yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Gagasan awal pembangunan monumen ini muncul pada tahun 1955, sebagai simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada tahun 1959, pemerintah membentuk Panitia Monumen Nasional yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sendiri. Panitia ini bertugas merancang dan mengawasi pembangunan monumen. Arsitek R.M. Soedarsono dan Frederich Silaban terpilih sebagai perancang utama.

Pembangunan Monas dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-16. Tahap awal pembangunan meliputi penggalian pondasi dan pembuatan landasan.

Pada tahun 1964, pembangunan memasuki tahap kedua dengan pemasangan tiang penyangga dan konstruksi badan monumen. Tiang penyangga setinggi 137 meter ini terbuat dari baja dan beton bertulang.

Pembangunan tahap ketiga dimulai pada tahun 1968, meliputi pemasangan cawan dan lidah api di puncak monumen. Cawan terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton, sedangkan lidah api terbuat dari emas seberat 35 kilogram.

Pada tanggal 12 Juli 1975, Monas akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto. Monumen ini menjadi simbol kebanggaan dan persatuan bangsa Indonesia, serta menjadi salah satu landmark paling ikonik di Jakarta.

Selain sebagai simbol nasional, Monas juga memiliki fungsi sebagai museum sejarah. Di dalam monumen terdapat ruang pameran yang menampilkan diorama perjuangan bangsa Indonesia dari masa penjajahan hingga kemerdekaan.

Monas juga menjadi tempat wisata populer, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Pengunjung dapat naik ke puncak monumen menggunakan lift dan menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian.

Pembangunan Monas merupakan sebuah pencapaian besar dalam sejarah Indonesia. Monumen ini menjadi simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa, serta menjadi salah satu ikon wisata paling terkenal di Jakarta.

Tahapan Pembangunan Monas

Tahapan Pembangunan Monas

Pembangunan Monumen Nasional (Monas) merupakan proyek ambisius yang melalui beberapa tahap penting. Berikut adalah tahapan pembangunan Monas:

**Tahap Perencanaan**

Gagasan pembangunan Monas pertama kali muncul pada tahun 1954, diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Pada tahun 1955, dibentuk Panitia Monumen Nasional yang bertugas merancang dan mengawasi pembangunan.

**Tahap Peletakan Batu Pertama**

Peletakan batu pertama Monas dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1959, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-14. Batu pertama diletakkan oleh Presiden Soekarno di lokasi yang saat ini menjadi halaman depan Monas.

**Tahap Konstruksi**

Konstruksi Monas dimulai pada tahun 1961. Pembangunan dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya dan diawasi oleh Ir. Soedarsono. Monumen ini dibangun menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, seperti marmer Italia dan perunggu.

**Tahap Penyelesaian**

Setelah melalui proses konstruksi yang panjang, Monas akhirnya selesai dibangun pada tahun 1975. Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 12 Juli 1975.

**Tahap Renovasi**

Seiring berjalannya waktu, Monas mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1990-an, yang meliputi perbaikan struktur dan penambahan fasilitas. Renovasi besar-besaran juga dilakukan pada tahun 2012-2014, yang mencakup pemugaran tugu, perbaikan museum, dan penataan ulang area sekitarnya.

**Tahap Pemeliharaan**

Setelah selesai direnovasi, Monas terus dipelihara secara berkala. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga kondisi monumen agar tetap baik dan dapat terus menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia.

Pembangunan Monas merupakan sebuah proyek monumental yang mencerminkan semangat perjuangan dan kebangkitan bangsa Indonesia. Monumen ini menjadi simbol persatuan dan identitas nasional, serta menjadi salah satu landmark paling ikonik di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *